Senin, 08 November 2010

Tugas Jaringan Komputer Lanjut

PRETEST V-CLASS JARINGAN KOMPUTER LANJUT


Subnetting Tabel

1. Jaringan Utama : 200.0.1.0/24 2. Alamat IP pada jaringan utama: 254
3. Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 3
4. Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan: 6
5. Alamat jaringan utama yang tersedia yaitu sekitar 3% yang digunakan
6. Sekitar 50% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan

Subnet Name : SERVER
Needed Size : 3
Allocated Size : 6
Address : 200.0.1.0
Mask : /29
Dec Mask : 255.255.255.248
Assignable Range : 200.0.1.1 – 200.0.1.6
Broadcast : 200.0.1.7



  1. Jaringan Utama : 200.0.2.0/24
  2. Alamat IP pada jaringan utama: 254
  3. Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 76
  4. Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan: 88
  5. Alamat jaringan utama yang tersedia yaitu sekitar 38% yang digunakan
  6. Sekitar 86% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan
Subnet Name Needed Size Allocated Size Address Mask Dec Mask Assignable Range Broadcast

  1. ACCOUNTING STAFF 11 14 200.0.2.64 /28 255.255.255.240 200.0.2.65200.0.2.78 200.0.2.79
  2. IT STAFF 7 14 200.0.2.80 /28 255.255.255.240 200.0.2.81200.0.2.94 200.0.2.95
  3. OPERASIONAL STAFF 28 30 200.0.2.32 /27 255.255.255.224 200.0.2.33200.0.2.62 200.0.2.63
  4. CS STAFF 30 30 200.0.2.0 /27 255.255.255.224 200.0.2.1 200.0.2.30 200.0.2.31


Latihan Subnetting, VLSM

Network address : 200.200.200.0/16


Ada 5 network yang dibuat yaitu :

  • Management 32 Host
  • HRD 16 Host
  • Administrasi 8 Host
  • IT 4 Host
  • Sales 16 Host
Jaringan yang dibuat menggunakan 3 Router yaitu Router0, Router1 dan router2. Dihubungkan masing-masing dengan menggunakan connection DCE (clock rate 9600). Tentukan Subnetting IP ini menggunakan metode VLSM :

Nama Host NA Range Broadcast SM
  1. Management 32 Host
  2. HRD 16 Host
  3. Administrasi 8 Host
  4. IT 4 Host
  5. Sales 16 Host

KUIS V-CLAS JARKOM


1. Jaringan Utama : 200.200.0.0/16
2. Alamat IP pada jaringan utama: 65534
3. Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 76
4. Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan:142
5. Alamat jaringan utama yang tersedia yaitu sekitar 0% yang digunakan
6. Sekitar 54% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan



Subnet Name Needed Size Allocated Size Address Mask Dec Mask Assignable Range Broadcast

  1. Administrasi 8 14 200.200.0.128 /28 255.255.255.240 200.200.0.129200.200.0.142 200.200.0.143
  2. HRD 16 30 200.200.0.64 /27 255.255.255.224 200.200.0.65200.200.0.94 200.200.0.95
  3. IT 4 6 200.200.0.144 /29 255.255.255.248 200.200.0.145200.200.0.150 200.200.0.151
  4. Management 32 62 200.200.0.0 /26 255.255.255.192 200.200.0.1200.200.0.62 200.200.0.63
  5. Sales 16 30 200.200.0.96 /27 255.255.255.224 200.200.0.97200.200.0.126 200.200.0.127

Rabu, 03 November 2010

Subneting pada IP kelas B

Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). Peran alamat IP adalah sebagai berikut: "Sebuah nama menunjukkan apa yang kita mencari. Sebuah alamat menunjukkan di mana ia berada. Sebuah route menunjukkan bagaimana menuju ke sana."

Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:

IP versi 4 (IPv4)

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
  1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
  2. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  3. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.


IP versi 6 (IPv6)

Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.




Perhitungan untuk 12 IP pada kelas B adalah sebagai berikut:


IP yang kita butuhkan adalah 12 dan 12 ini berada dikisaran antara bit ke 2^4 dan 2^3 atau dapat dikatakan 2^4> 12 > 2^3, dari kisaran ini,kita ambil pangkat yang paling besar yaitu 4 untuk mengambil jumlah bit pada oktet ke-3 karena 2 oktet pertama merupakan network ID pada kelas B.

N . N . 0000 0000.Host ,

Harus selalu diingat bahwa bit yang tidak dicetak tebal diasumsikan bernilai 1.
Berikut ini perhitungannnya:



Dari perhitungan di atas, didapat kisaran IP yang mungkin:






Selasa, 02 November 2010

SNB (Social Network Business)

SNB atau Social Network Business adalah Sebuah layanan jaringan sosial adalah layanan online, platform, atau situs yang berfokus pada bangunan dan mencerminkan jaringan sosial atau hubungan sosial antara orang-orang, misalnya, minat yang sama siapa dan / atau kegiatan. Sebuah layanan jaringan sosial pada dasarnya terdiri dari perwakilan dari setiap pengguna (sering profil), / nya hubungan sosial, dan berbagai layanan tambahan. Sebagian besar layanan jaringan sosial yang berbasis web dan menyediakan sarana bagi pengguna untuk berinteraksi melalui internet, seperti e-mail dan pesan instan. Meskipun layanan komunitas online yang kadang-kadang dianggap sebagai sebuah layanan jaringan sosial. Dalam arti yang lebih luas, layanan jaringan sosial biasanya berarti layanan-individu berpusat sedangkan layanan komunitas online adalah kelompok-berpusat. Situs jejaring sosial memungkinkan pengguna untuk berbagi gagasan, kegiatan, acara, dan kepentingan dalam jaringan masing-masing.

Jenis utama layanan jaringan sosial adalah mereka yang berisi kategori tempat-tempat (seperti mantan-tahun sekolah atau sekelas), sarana untuk terhubung dengan teman-teman (biasanya dengan halaman deskripsi diri) dan sistem rekomendasi terkait dengan kepercayaan. diantaranya:
Ada telah mencoba untuk membakukan layanan ini untuk menghindari kebutuhan untuk entri duplikat dari teman-teman dan kepentingan (lihat standar FOAF dan Open Source Initiative).

Meskipun beberapa dari jaringan sosial terbesar didirikan pada gagasan digitalisasi koneksi dunia nyata, banyak jaringan fokus pada kategori dari buku dan musik untuk usaha non-profit untuk ibu sebagai cara untuk menyediakan layanan dan masyarakat untuk individu dengan kepentingan bersama.

SEJARAH SNB (Social Network Business)

Potensi jaringan komputer untuk memfasilitasi bentuk-bentuk baru dimediasi interaksi sosial-komputer disarankan sejak dini. Upaya untuk mendukung jejaring sosial melalui komunikasi komputer yang dimediasi dibuat dalam banyak layanan online dini, termasuk Usenet , ARPANET , LISTSERV , dan buletin papan jasa ( BBS ). Banyak fitur prototipikal situs jejaring sosial juga hadir dalam layanan online seperti America Online , Prodigy , dan CompuServe.

Awal jejaring sosial di World Wide Web dimulai dalam bentuk komunitas online umum seperti Theglobe.com (1994), Geocities (1994) dan Tripod.com (1995). Banyak pengguna awal komunitas ini fokus pada membawa orang untuk berinteraksi dengan satu sama lain melalui chat room, dan didorong untuk berbagi informasi pribadi dan ide-ide melalui halaman web pribadi dengan menyediakan publishing tools yang mudah digunakan dan ruang web gratis atau murah. Beberapa komunitas - seperti Classmates.com - mengambil pendekatan yang berbeda dengan hanya memiliki link orang satu sama lain melalui alamat email. Pada akhir 1990-an, profil pengguna menjadi fitur utama dari situs jejaring sosial, memungkinkan pengguna untuk menyusun daftar "teman" dan mencari pengguna lain dengan minat yang sama. sosial metode jaringan baru dikembangkan pada akhir 1990-an, dan banyak situs mulai mengembangkan fitur yang lebih lanjut bagi pengguna untuk mencari dan mengelola teman-teman. ni generasi baru situs jejaring sosial mulai berkembang dengan munculnya Friendster pada tahun 2002 , dan segera menjadi bagian dari mainstream Internet. Friendster diikuti oleh MySpace dan LinkedIn setahun kemudian, dan akhirnya, Bebo . Membuktikan peningkatan pesat dalam 'popularitas situs jejaring sosial, pada tahun 2005, MySpace dilaporkan mendapatkan tampilan halaman lebih dari Google . facebook diluncurkan pada tahun 2004, sejak menjadi situs jaringan sosial terbesar di dunia.

Hari ini, diperkirakan bahwa sekarang ada lebih dari 200 situs aktif menggunakan berbagai model jaringan sosial.

DAMPAK SOSIAL

Berbasis web layanan jaringan sosial memungkinkan untuk menghubungkan orang-orang yang berbagi minat dan aktivitas di, ekonomi, dan geografis perbatasan politik. Melalui e-mail dan pesan instan, komunitas online yang dibuat di mana ekonomi hadiah dan altruisme timbal balik didorong melalui kerjasama . Informasi ini sangat cocok untuk hadiah ekonomi , sebagai informasi adalah nonrival baik dan dapat berbakat di praktis tanpa biaya.
Facebook dan lainnya alat jaringan sosial semakin objek penelitian ilmiah. Sarjana di berbagai bidang mulai untuk menyelidiki dampak dari situs jejaring sosial, menyelidiki bagaimana situs tersebut dapat bermain dalam isu-isu identitas , privasi , modal sosial , budaya pemuda , dan pendidikan.

Beberapa situs mulai memanfaatkan kekuatan model jejaring sosial untuk filantropi . model seperti itu menyediakan sarana untuk menghubungkan dinyatakan industri terfragmentasi dan organisasi kecil tanpa sumber daya untuk menjangkau khalayak yang lebih luas dengan pengguna yang berminat. Jaringan sosial menyediakan cara yang berbeda bagi individu untuk berkomunikasi secara digital. Komunitas ini hypertexts memungkinkan untuk berbagi informasi dan ide-ide, suatu konsep lama yang ditempatkan di lingkungan digital.

STRUKTUR UMUM

Dasar-dasar

Situs jejaring sosial cenderung untuk berbagi beberapa fitur konvensional. Paling sering, pengguna individu didorong untuk membuat profil yang berisi berbagai informasi tentang diri mereka sendiri. Pengguna sering dapat meng-upload foto sendiri untuk profil mereka, posting entri blog bagi orang lain untuk membaca, mencari pengguna lain dengan minat yang sama, dan mengkompilasi dan daftar saham kontak. Selain itu, profil pengguna sering memiliki bagian yang didedikasikan untuk komentar dari teman dan pengguna lain. Untuk melindungi privasi pengguna, jaringan sosial biasanya memiliki kontrol yang memungkinkan pengguna untuk memilih siapa yang dapat melihat profil mereka, hubungi mereka, menambahkan mereka ke daftar kontak mereka, dan sebagainya. Dalam beberapa tahun terakhir, itu juga menjadi umum untuk berbagai macam organisasi untuk membuat profil untuk mengiklankan produk dan jasa.

Fitur Tambahan

Beberapa jaringan sosial memiliki fitur tambahan, seperti kemampuan untuk membuat kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan bersama atau afiliasi, atau tinggal meng-upload video streaming, dan melakukan diskusi di forum. Geosocial jaringan internet opts pemetaan-jasa co untuk mengatur partisipasi pengguna sekitar fitur geografis dan mereka atribut.

Ada juga kecenderungan untuk lebih interoperabilitas antara jaringan sosial yang dipimpin oleh teknologi seperti OpenID dan OpenSocial .

Akhir-akhir ini, jaringan sosial mobile telah menjadi populer. Di komunitas ponsel paling, pengguna ponsel kini dapat membuat profil mereka sendiri, membuat teman-teman, berpartisipasi dalam kamar chatting, membuat chat room, terus percakapan pribadi, berbagi foto dan video, dan blog saham dengan menggunakan ponsel mereka. pengguna telepon mobile pada dasarnya terbuka untuk setiap opsi bahwa seseorang duduk di komputer memiliki. Beberapa perusahaan menyediakan layanan nirkabel yang memungkinkan pelanggan untuk membangun komunitas mobile mereka sendiri dan merek, tapi salah satu layanan nirkabel yang paling populer untuk jaringan sosial di Amerika Utara adalah facebook Mobile.

Sosial jaringan layanan hosting

Sebuah jaringan sosial layanan hosting adalah layanan hosting web host yang secara khusus penciptaan pengguna berbasis web layanan jaringan sosial, bersama aplikasi terkait. Layanan tersebut juga dikenal sebagai jaringan sosial vertikal karena penciptaan SNSes yang diperuntukkan untuk kepentingan pengguna tertentu dan niche, seperti yang lebih besar, SNSes bunga-agnostik, jasa pelayanan khusus seperti jaringan juga dapat memiliki kemampuan untuk membuat semakin-niche kelompok pengguna.

Model Bisnis
Beberapa jaringan sosial saat ini uang untuk biaya keanggotaan. Pada bagian, ini mungkin karena jaringan sosial adalah layanan baru yang relatif, dan nilai menggunakan mereka belum mantap dalam 'pikiran pelanggan. Perusahaan seperti MySpace dan dapat menjual iklan online di situs mereka. model bisnis mereka adalah berdasarkan jumlah keanggotaan yang besar, dan pengisian untuk keanggotaan akan menjadi kontraproduktif. Beberapa percaya bahwa informasi yang lebih dalam bahwa situs terhadap setiap pengguna akan memungkinkan jauh lebih baik daripada iklan bertarget situs lain yang saat ini dapat menyediakan.

Jaringan sosial beroperasi dengan model bisnis otonom, di mana para anggota jaringan sosial yang menjadi peran ganda baik sebagai pemasok dan konsumen konten. Hal ini berbeda dengan model bisnis tradisional, dimana para pemasok dan konsumen adalah agen yang berbeda. Pendapatan biasanya diperoleh dalam model bisnis otonom melalui iklan, tapi berbasis pendapatan berlangganan adalah mungkin bila keanggotaan dan konten tingkat yang cukup tinggi.

DOMAIN APLIKASI

Aplikasi Pemerintah

Jaringan sosial yang lebih baru-baru ini digunakan oleh berbagai instansi pemerintah. Alat jaringan sosial berfungsi sebagai cara yang cepat dan mudah bagi pemerintah untuk mendapatkan pendapat masyarakat dan untuk menjaga publik diperbaharui pada aktivitas mereka.

Aplikasi Bisnis

Penggunaan layanan jaringan sosial dalam konteks perusahaan menyajikan potensi memiliki dampak yang besar terhadap dunia bisnis dan kerja ( Fraser & Dutta 2008 ).
Jaringan sosial menghubungkan orang dengan biaya rendah, ini dapat bermanfaat bagi pengusaha dan usaha kecil yang ingin memperluas basis menghubungi mereka. Jaringan ini sering bertindak sebagai alat manajemen hubungan pelanggan bagi perusahaan yang menjual produk dan jasa. Perusahaan juga dapat menggunakan jaringan sosial untuk iklan dalam bentuk banner dan iklan teks. Sejak perusahaan beroperasi secara global, jaringan sosial bisa membuatnya lebih mudah untuk tetap berhubungan dengan kontak di seluruh dunia.
Salah satu contoh jaringan sosial yang digunakan untuk tujuan bisnis adalah LinkedIn ,. com yang bertujuan untuk interkoneksi profesional. LinkedIn memiliki lebih dari 40 juta pengguna di lebih dari 200 negara.

Aplikasi Pendidikan

Para Sekolah Nasional Asosiasi Dewan melaporkan bahwa hampir 60 persen dari siswa yang menggunakan jaringan sosial berbicara tentang topik pendidikan online dan, mengejutkan, lebih dari 50 persen khusus berbicara tentang sekolah. Namun sebagian besar kabupaten sekolah memiliki peraturan yang ketat terhadap hampir semua bentuk jejaring sosial selama hari sekolah - meskipun siswa dan orang tua melaporkan perilaku beberapa masalah online.
Jaringan sosial fokus pada mendukung hubungan antara guru dan antara guru dan siswa mereka sekarang digunakan untuk pembelajaran, pengembangan profesional pendidik, dan berbagi konten.

Aplikasi Medical

Jaringan sosial mulai diadopsi oleh para profesional kesehatan sebagai alat untuk mengelola pengetahuan institusional, menyebarkan peer to peer pengetahuan dan untuk menyoroti dokter dan institusi individu. Keuntungan menggunakan situs jejaring sosial medis khusus adalah bahwa semua anggota disaring terhadap lisensi dewan daftar negara praktisi.
Peran jaringan sosial terutama menarik bagi perusahaan farmasi yang menghabiskan kira-kira "32 persen dari dolar pemasaran mereka" mencoba untuk mempengaruhi para pemimpin pendapat jaringan sosial.

Sumber :
  1. Sumber 1
  2. Sumber 2
  3. Sumber 3
  4. Sumber 4

Senin, 01 November 2010

SII (Strategi Of Information Integration)

Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari SIM. Berbagai sistem dapat saling berhubungan satu sama lain dengan berbagai cara yang sesuai keperluannya. Integrasi sistem informasi dapat bersifat hirarkis yaitu pada tingkat transaksi akan memberikan masukan data kepada sistem tingkat manajerial atau sering pula dalam arah sebaliknya. Interaksi hirarkis adalah paling banyak diidentifikasikan dan diitegrasikan karena manajer mengetahui bahwa informasi harus diringkaskan menurut jalur hirarki disamping sistem yang bersangkutan ada di bawah satu garis komando dan karena manajer dalam bidang fungsional akan lebih banyak mengetahui data apa yang ada dalam sistemnya.

Keuntungan dari integrasi :

  • Membaiknya arus informasi di dalam sebuah organisasi.
  • Mendorong manajer untuk membagikan informasi yang dihasilkan oleh departemennya agar secara rutin mengalir ke sistem yang lain yang memerlukan
Tuntutan globalisasi dan persaingan bebas serta terbuka dewasa ini secara langsung telah memaksa berbagai organisasi komersial seperti perusahaan maupun non komersial seperti pemerintah untuk menata uang platform organisasinya. Dalam konteks ini, berbagai inisiatif strategi ditelurkan oleh sejumlah praktisi organisasi yang masing-masing mengarah pada keinginan berkolaborasi atau berkooperasi untuk menyusun kekuatan dan keunggulan baru dalam bersaing (baca: coopetition = collaboration to compete). Terkait dengan hal ini, sejumlah fenomena yang menggejala akhir-akhir ini antara lain:

  • Terjadinya merger dan akuisisi antar dua atau sejumlah organisasi dalam berbagai industry vertikal, seperti: perbankan, asuransi, manufaktur, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya.
  • Restrukturisasi korporasi yang dilakukan dengan mengubah pola relasi antar anak-anak perusahaan dalam sebuah konsorsium grup usaha;
  • Strategi kerjasama berbagai institusi pemerintah secara lintas sektoral untuk meningkatkan kinerja birokrasi;
  • Tuntutan berbagai mitra usaha dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas aliansi dan kolaborasi; dan lain sebagainya.

Teori Integrasi Informasi (Information Integration T
heory) merupakan teori tentang pengorganisasian pesan atau informasi yang dikemukakan oleh Martin Feishbein. Teori ini berasumsi bahwa ”The Information approach centers on the ways people acumulate an organize informations about some, object, situation, or idea, to form attitude toward a concept”.(organisasi mengakumulasikan dan mengorganisasikan informasi yang diperolehnya tentang sekelompok orang, objek, situasi atau ide-ide untuk membentuk sikap yang sesuai dengan konsep yang terbentuk dari hasil penerimaan informasi tersebut) (Little John, 1997:234-240)
Feishbein dalam Little John kemudian mengemukak
an bahwa merujuk pada teori ini semua informasi mempunyai kekuatan potensial yang dapat mempengaruhi orang untuk memiliki sikap tertentu. Besar tidaknya pengaruh tersebut tergantung kepada dua hal yaitu: valensi dan Bobot Panilaian.
  • Valensi atau tujuan, yang berarti sejauhmana suatu informasi mendukung apa yang sudah menjadi kepercayaan seseorang. Suatu informasi dikatakan positif apabila informasi tersebut mendukung kepercayaan yang telah ada dalam diri seseorang sebelumnya. Sedangkan jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka informasi itu dapat dipandang sebagai sesuatu yang negatif
  • Bobot penilaian, yang berkaitan dengan tingkat kredibilitas informasi tersebut. Maksudnya apabila seseorang melihat informasi itu sebagai suatu kebenaran, maka ia akan memberikan penilaian yang tinggi terhadap informasi itu. Sementara jika yang terjadi adalah sebailknya, maka penilaian yang diberikan pun akan rendah. (Littlejohn,1996-137-138)

METODOLOGI SEBAGAI BAHASA BERSAMA

Dengan mempelajari sejumlah ilmu perilaku organisasi, jalan buntu politisasi tersebut dapat dipecahkan dengan menggunakan sebuah metodologi yang
disusun berdasarkan fenomena resistensi yang kebanyakan disebabkan karena hal-hal sebagai berikut:
  • Ego sektoral organisasi yang sangat tinggi sehingga menutup kemungkinan untuk mau diatur atau bekerjasama dengan organisasi lain (kecuali jika yang bersangkutan menjadi pemimpin konsorsium);
  • Anggapan bahwa sistem informasi merekalah yang terbaik dibandingkan dengan yang dimiliki oleh pihak-pihak mitra lainnya;
  • Konteks kepentingan yang berbeda pada setiap organisasi sehingga sulit dicari titik temu yang memungkinkan untuk melakukan integrasi secara cepat;
  • Berebutan untuk menjadi pimpinan tim integrasi dalam sebuah konsorsium kerja sama;
  • Ketidakinginan untuk saling membagi data, informasi, maupun pengetahuan yang dimiliki karena akan dianggap mengurangi keunggulan kompetitif individu maupun organisasi;
  • Ketidaktahuan harus memulai usaha integrasi dari mana sehingga kondusif untuk dilakukan sejumlah pihak terkait; dan lain sebagainya.

Pendekatan dimaksud adalah dengan menggunakan metodologi yang menekankan pada evolusi pelaksanaan enam tahap integrasi seperti yang dijelaskan berikut ini.




GAMBAR: EVOLUSI STRATEGI INTEGRASI



PENJELASAN GAMBAR

Tahap I:
(Eksploitasi Kapabilitas Lokal )

Pada tahap pertama ini, yang perlu dilaksanakan adalah melakukan pengembangan maksimal terhadap kapabilitas sistem informasi masing-masing organisasi. Tujuan dari dilakukannya tahap ini adalah untuk memahami secara sungguh-sungguh batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan operasional organisasi yang bersangkutan – baik dilihat dari segi keunggulannya maupun keterbatasannya. Hasil kajian ini sangatlah berguna untuk tahapan selanjutnya, terutama nanti dalam melihat cara-cara mengatasi keterbatasan masingmasing sistem informasi terkait. Adanya tahap ini juga bermanfaat bagi mereka yang selama ini belum tahu benar mengenai karakteristik dan spesifikasi sistem informasi yang dimiliki untuk dapat lebih
mengerti kapabilitas kemampuan sistem yang sebenarnya. Aktivitas eksploitasi yang dimaksud dapat hanya merupakan sebuah kajian atau simulasi analisa belaka atau benar-benar dilakukan pengembangan sistem yang dimaksud. Berbagai pendekatan teori manajemen dapat dipakai untuk membantu proses eksploitasi ini, seperti misalnya: SWOT, risk assessment, gap analysis, value assessment, dan lain sebagainya. Esensi keluaran (baca: outcome) dari tahap ini adalah pemahaman akan keunggulan dan keterbatasan sistem informasi yang dimiliki organisasi dalam hal memenuhi visi dan misi organisasi yang bersangkutan maupun dalam kaitannya dengan kebutuhan organisasi mitra lainnya yang diajak bekerjasama.

Tahap II: (Lakukan Integrasi Tak Tampak)

Setiap kerjasama atau kolaborasi dua atau lebih organisasi kerap mendatangkan kebutuhan baru. Dan ketika kebutuhan bersama ini muncul, seringkali tidak dapat dipenuhi oleh sebuah sistem informasi yang dimiliki salah satu anggota konsorsium. Karena Tahap I yaitu kajian kapabilitas sudah dilakukan, tidak akan ada satu organisasi pun yang berani ”berbohong” atau ”membual” bahwa hanya sistem informasinyalah yang dapat menyediakan kebutuhan kerjasama konsorsium. Pada saat kebutuhan baru ini berhasil didefinisikan secara jelas, masing-masing Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung 100 organisasi melalui CIO-nya (CIO = Chief Information Officer) – atau personal dengan otoritas tertinggi di bidang sistem informasi – berkumpul dan berdiskusi bersama untuk mencari jalan keluar pemenuhan kebutuhan yang ada. Secara tidak langsung, dalam proses ini, cetak biru arsitektur masing-masing sistem informasi dapat mulai saling diperkenalkan dan dipertukarkan. Jika hal ini berhasil dilakukan, maka tahap yang tersulit dalam integrasi, yaitu duduk bersama untuk memikirkan kepentingan yang lebih besar berhasil dilalui. Pada saat inilah sebenarnya hakekat ”integrasi” telah dilakukan. Secara teknis yang biasa dihasilkan adalah ide-ide solusi dalam bentuk penambahan sejumlah entitas atau komponen sebagai jembatan antara satu sistem dan sistem lainnya tanpa harus merusak masing-masing sistem informasi yang telah dianggap baik bekerja oleh setiap organisasi yang ada. Artinya adalah bahwa secara vertikal, masing-masing sistem informasi tetap melayani setiap organisasi terkait, sementara secara horisontal telah dilakukan proses integrasi melalui penambahan komponen-komponen baru hasil diskusi beragam organisasi yang terlibat (misalnya: interface, middleware, application integration system, database clearing house, dsb.). Keluaran sesungguhnya dalam tahap ini adalah kepercayaan dan kesadaran akan perlunya kerjasama untuk memecahkan solusi.

Tahap III: (Kehendak Berbagi Pakai)

Ketika skenario pada tahap kedua telah berjalan dengan baik (baca: efektif), langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi seberapa efisien dan optimum solusi tersebut berhasil dibangun terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan beraneka ragam sumber daya organisasi. Tentu saja efisiensi dan optimalisasi tertinggi belum terlihat dalam solus tersebut karena dibangun dengan paradigma ”tidak mengganggu” masing-masing sistem informasi. Sekali lagi para CIO akan berkumpul dan melihat bahwa banyak peluang untuk meningkatkan kinerja solusi yang dihasilkan jika dan hanya jika adanya ”sharing” atau pola berbagi pakai antar sumber daya teknologi informasi yang dimiliki masing-masing organisasi. Dalam konteks inilah mulai terlihat adanya tawaran untuk misalnya menggunakan server dari organisasi A, aplikasi dari organisasi B, database dari organisasi C, jaringan dari organisasi D, dan lain sebagainya. Semua itu terjadi sebagai dampak kehendak untuk mencari solusi yang terbaik, sehingga seluruh CIO merasa tertantang intelejensianya dalam menghasilkan sistem yang dimaksud. Keluaran terpenting dari tahap ini adalah mulai bergesernya pemikiran-pemikiran yang didominasi oleh faktor emosional ke ide-ide brilian yang dipandu oleh pemikiran rasional.

Tahap IV: (Redesain Arsitektur Proses)

Mencari solusi dengan berbekal berbagi pakai sumber daya biasanya dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemilik kepentingan internal (baca: internal stakeholder). Ketika konsorsium organisasi tersebut harus berurusan dengan pemenuhan kebutuhan pemilik kepentingan eksternal, seperti misalnya pelanggan atau publik, maka proses yang cepat, berkualitas, dan murah adalah yang menjadi dambaan mereka. Hal tersebut tidaklah mungkin terjadi jika secara lintas organisasi tidak dilakukan aktivitas redesain proses. Di sinilah tahap penentu integrasi diuji kembali, karena yang akan terlibat tidak sekedar para CIO, melainkan pimpinan nomor satu dari masing-masing organisasi. Kegiatan kolaborasi ini akan efektif jika bermula dari akhir, dalam arti kata menggunakan kebutuhan pemegang kepentingan akhir (yaitu pelanggan atau publik) sebagai target solusi redesain. Dengan berpegang pada konsep dan teori BPR (= Business Process Reengineering) sejumlah usaha untuk melakukan eliminasi, simplifikasi, integrasi, dan otomatisasi proses akan dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah semangat kolaborasi antar CIO yang harus ditularkan ke para pimpinan organisasi.

Biasanya yang dilakukan adalah para CIO melakukan kajian terlebih dahulu, dan mendesain arsitektur proses baru (baca: tentatif) yang dipresentasikan kepada para pimpinan dengan sebuah pesan penting yaitu desain terkait dapat dan mungkin diterapkan oleh beragam organisasi tersebut. Keluaran dari tahap terberat ini adalah kesepakatan untuk melakukan kolaborasi secara lebih jauh, yaitu dengan memperhatikan nilai (atau value) dari pemegang kepentingan utama dari seluruh organisasi yang berkolaborasi. Ragam proses baru inilah yang akan menjadi cikal bakal atau embrio arsitektur sebuah sistem informasi terintegrasi yang dimaksud, yang merupakan penjelmaan ”secara tidak sadar” kumpulan sistem informasi organisasi beragam yang ada.

Tahap V: (Optimalkan Infrastruktur)

Rancangan beraneka ragam proses baru yang dihasilkan pada tahap sebelumnya tidaklah akan berjalan secara efektif, efisien, optimal, dan terkontrol dengan baik apabila secara fundamental tidak dilakukan penyesuaian terhadap infrastruktur organisasi yang ada – dalam hal ini adalah arsitektur sistem informasi terintegrasi yang dimiliki. Dalam kaitan inilah maka optimalisasi sistem informasi terintegrasi yang bercikal bakal pada masing-masing sistem informasi organisasi akan menghasilkan sebuah sistem dengan komponen-komponen lengkapnya seperti: perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan, sumber daya manusia, sistem database terpadu, dan lain sebagainya.Perlu diperhatikan bahwa proses optimalisasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pemegang kepentingan utama dengan batasan (baca: contraint) tetap dijaganya kinerja masing-masing sistem informasi untuk melayani organisasi yang ada secara vertikal. Keluaran dari tahap optimaliasi ini adalah sebuah sistem informasi terpadu yang dapat bekerja secara efektif melayani kepentingan vertikal maupun horisontal. Dan tentu saja yang tidak kalah pentingnya, yaitu semakin eratnya relasi antar organisasi yang berkolaborasi setelah melewati sejumlah tahap sebelumnya.

Tahap VI: (Transformasi Organisasi)

Tahap terakhir yang akan dicapai sejalan dengan semakin eratnya hubungan antar organisasi adalah transformasi masing-masing organisasi. Transformasi yang dimaksud pada dasarnya merupakan akibat dari dinamika kebutuhan lingkungan eksternal organisasi yang memaksanya untuk menciptakan sebuah sistem organisasi yang adaptif terhadap perubahan apapun.

Sistem informasi masa kini yang dibangun dengan menggunakan paradigma rumah tumbuh dan berbasis komponen (baca: object-based approach) secara tidak langsung akan menular kepada karakteristik dari organisasi terkait. Artinya, sejumlah hal baru akan tumbuh menggantikan sesuatu yang telah lama dianut, misalnya:
  1. Transformasi dari organisasi berbasis struktur dan fungsi menjadi organisasi berbasis proses;
  2. Transformasi dari organisasi berbasis sumber daya fisik menjadi organisasi berbasis pengetahuan;
  3. Transformasi dari organisasi berbasis kebutuhan pemilik kepentingan internal menjadi organisasi berbasis kebutuhan pemilik kepentingan eksternal;
  4. Transformasi dari organisasi berbasis rantai nilai fisik menjadi organisasi berbasi rantai nilai virtual; dan lain sebagainya.

Tahapan Setelah Integrasi

Dengan memperhatikan rangkaian kejadian di atas, terlihat bahwa proses integrasi merupakan sebuah strategi transisi yang terjadi secara alami, bukan dipaksakan oleh satu atau dua kubu kepentingan tertentu. Hal inilah yang sebenarnya menjadi kunci untuk melumerkan ketegangan politis yang terjadi dalam setiap proyek penggabungan atau kolaborasi sistem informasi. Dalam prakteknya, rangakaian tahapan tersebut akan berlangsung membentuk siklus hidup yang tidak berkesudahan, sejalan dengan keinginan setiap organisasi untuk selalu memperbaiki kinerjanya dari waktu ke waktu. Tentu saja setelah melalui proses evaluasi dan pembelajaran yang terjadi secara kontinyu dan berkesinambungan.

strategi informasi integrasi berdasarkan e-commerce

Dengan globalisasi ekonomi, informasi dan kemajuan teknologi jaringan, persaingan usaha, perubahan telah mengambil tempat cara, dari persaingan tunggal antara kelimpahan ke dalam persaingan antara rantai pasokan. Integrasi selalu menjadi inti dari manajemen rantai pasokan, e-commerce dalam lingkungan hari ini, khususnya perkembangan pesat dari perdagangan elektronik dalam kasus industri, supply chain terintegrasi untuk perusahaan dengan lebih berarti.
Pertama, kebutuhan untuk integrasi rantai suplai

integrasi rantai suplai adalah bisnis utama sebagai inti, melalui pembagian informasi, koordinasi logistik dan arus kas, semua anggota rantai pasokan industri proses yang terkait, mengoptimalkan proses dan manajemen untuk meningkatkan efisiensi seluruh rantai pasokan. integrasi rantai suplai meliputi tiga aspek: pasokan bahan baku, produksi, distribusi produk dan untuk mencapai integrasi proses pengguna; pemasok, produsen, distributor, pengecer dan pengguna integrasi node; arus informasi, logistik dan keuangan integrasi aliran, artikel yang dimaksud adalah arus informasi rantai pasokan, logistik, integrasi aliran modal.

rantai pasokan terpadu untuk mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi perusahaan, meningkatkan kepuasan pelanggan, sehingga meningkatkan tingkat manajemen rantai pasokan, sehingga baik untuk bisnis maupun pelanggan, supply chain mengintegrasikan sangat penting.

  1. tingkat persediaan yang lebih rendah, mengurangi biaya bisnis Melalui integrasi, implementasi semua aspek koordinasi supply chain, lebih baik berbagi informasi setiap node untuk kolaborasi, yang lebih baik dapat mengatasi kelebihan persediaan, bullwhip effect dan sebagainya. rantai pasokan Terpadu dapat mengurangi tingkat persediaan industri penyimpanan, mempercepat kecepatan operasi logistik, sehingga mengurangi biaya keseluruhan dari perusahaan kepemilikan.
  2. mempersingkat waktu respon, meningkatkan tingkat pelayanan, integrasi rantai suplai dapat mengurangi pemasok bahan baku untuk pelanggan dari arus logistik waktu. Melalui rantai pasokan berbagi informasi, rantai pasokan lebar pada perusahaan hulu dan hilir untuk merespon dengan cepat permintaan pasar, permintaan pelanggan untuk membuat real-time dan respon akurat, sehingga mengurangi waktu tunggu pelanggan.
  3. integrasi sumber daya informasi, mengurangi biaya pembelian, Untuk pelanggan, mengintegrasikan supply chain, karena berbagi informasi, transparansi dan meningkatnya kompetisi antara perusahaan, pelanggan dapat membeli produk dengan harga yang lebih rendah atau bahan baku, sehingga menurunkan biaya pembelian.

Kedua, analisis industri e-commerce

Industri e-commerce, sering disebut sebagai industri B2B. Industri yang sama, produk dan bisnis informasi yang dibutuhkan untuk konvergensi tertentu, sementara di hilir supply chain perusahaan, permintaan dan penawaran lebih terkonsentrasi. E-commerce platform oleh industri, tidak hanya posisi sektor industri yang sama dan informasi produk agregasi, tapi juga hulu dan hilir rantai suplai perusahaan-perusahaan komunikasi yang terkait untuk mengoptimalkan seluruh rantai pasokan. Singkatnya, seperti Alibaba, platform terintegrasi HC e-commerce yang tidak objek makalah ini, dan logam seperti jaringan global, Cina Kimia Network, jaring baja, jadi saya difokuskan pada industri e-commerce platform artikel penelitian.

E-commerce industri, filosofi bisnis dan terpadu e-bisnis adalah sama sekali berbeda, hanya untuk menyediakan jasa untuk industri tertentu dan perusahaan, yaitu hanya untuk industri untuk melakukan yang mendalam, teliti. Berdasarkan Internet, ke industri pembeli dan penjual bersama-sama hampir untuk memungkinkan perusahaan untuk komunikasi yang ditargetkan lebih, transaksi. Ini memiliki fitur penting sebagai berikut:
  • situs industri e-commerce khusus memberikan layanan informasi untuk memfasilitasi bisnis dan berbagi pelanggan,
  • dengan karakteristik industri jasa e-commerce dapat mengurangi biaya operasional perusahaan anggota perantara,
  • situs industri e-commerce menyediakan layanan dukungan untuk memastikan transaksi lancar

Sumber :

http://www.batan.go.id/sjk/eII2006/Page02/P02h.pdf
http://dirgtra84.blog.perbanas.ac.id/2009/06/17/integrasi-sistem-informasi/
http://www.tekbar.net/id/cost-and-investment/based-on-e-commerce-supply-chain-integration.html

Silahkan mengambil, menyadur, memperbaiki baik sebagian atau keseluruhan tanpa ijin terlebih dahulu. Tidak diharuskan mencantumkan sumber, kecuali untuk tulisan yang sudah mencantumkan sumber lain.